”Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab”. (QS. Al Mukmin [40] : 40).
Mari kita bedakan antara ujian ( balak), musibah ( hukuman ) dan azab ( siksa ).
1. Balak (ujian) diturunkan Allah kepada hambanya yang beriman dan mendekatkan diri, agar bisa dinilai siapa yang paling tinggi taqwanya ( yang berakibat pada kedekatan hamba kepada Tuhannya). Makin tinggi kedekatannya kepada tuhannya makin berat ujiannya. Ujian bersifat personal dan mempunyai tenggang waktu tertentu yang ditentukan Allah sendiri sebagai penguji. Bila lulus Allah akan mengangkatnya pada derajad yang lebih tinggi ( hamba Allah, hizbullah, khalifatullah atau waliyullah dan tidak mungkin nabiyullah karena posisi nya telah ditutup.) bila tidak lulus akan terulang kembali, disaat dia telah lupa. Ujian tidak berakibat permanen bila kita benar menanganinya, misalnya buta yang dialami nabi Ya’qub, akhirnya bisa melihat kembali. Ujian Materi ujian disebut dlm al Baqoroh 155, percontohannya ada dalam kisah pasa rasul/nabi dalam al Qur’an.
2. Musibah (hukuman) diturunkan Allah atas dosa hambaNya ( dari tertusuk duri atau lebih besar dari itu ) karena Allah hendak mengampuni dosa hambanya dan agar sihamba menjadi sadar atas kesalahannya. Memohon ampun dan memperbaiki kesalahannya, serta mensyuri nikmat Allah yang lain akan mempercepat berakhirnya musibah. Atas kemurahan Allah, hukuman diturunkan dalam nyata atau ghoib, secara bertahap sesuai kemampuan hamba dalam menerima hukuman, sampai ia bersih dari dosa. ( bukan orang suci, karena yang suci hanya Allah )
3. Azab (siksa) diturunkan Allah bila musibah tidak dihiraukan manusia, dan hanya ditangkal dengan rekayasa teknologi. Azab dikenakan dalan dua tahab. Azab yang jauh, setelah melalui peradilan besar diakhirat dan yang dekat bila kemaksiatan telah merajalela dalam suatu kelompok masyarakat. Azab yang dekat. datangnya tiba tiba, membuat panik masyarakat dan mengenai orang yang beriman atupun tidak. kecuali ulama dan muttaqin yang menjadi pewaris nabi dan kemenangan yang diraihnya ( yang dimaksud alim adalah orang orang yang didadanya ada ayat ayat al.Qur’an / nur Qur’an yang nyata.) Contoh contoh azab dikisahkan dalam al Quran, menimpa orang orang yang durhaka kepada Allah dan RasulNya.
Hukum hukum Allah ( sunatullah ) bersifat tetap, berlaku secara universal dari awal hingga akhir jaman. Sesungguhnya janji Allah itu benar.
Saya mengajak kita semua termasuk saya sendiri mawas diri, bertafakur, memperhati kan tanda tanda, mencari kesalahan diri ( lebih gampang mencari kesalahan orang lain ) dan memperbaikinya. Kita selamatkan diri kita dan keluarga kita dari musibah dan azab dan jangan menghindar dari balak sekalipun sangat berat dan bertubi tubi. Dienul Islam yang benar ( Islamul Kaffah ) memberikan keselamatan dan kemenangan. Kita tiap hari diseru menyongsong kemenangan ( dalam adzan ), Kemenangan dalam Q S al Fath 1 -5, bersifat nyata, diampuni dosa kita dulu, sekarang dan yang akan datang, Allah membimbing kita pada jalan yang lurus. menambah keimanan disamping tang sudah ada serta memberi perlindungan yang banyak (termasuk dari gempa bumi, tanah longsor, banjir dan penyakit yang mematikan macam aid. flu burung dsb.). Berarti, bila kita belum diampuni seluruh dosa kita (masih menerima musibah), masih melakukan pekerjaan keji dan munkar dan tidak disukai Allah, keimanan mash sering naik turun dan terkena malapetaka dan penyakit (ada sakit yang tidak disebabkan penyakit yang diderita para muttaqin dan yang diatasnya agar Allah memberikan pahala/nuur yang banyak), maka kita masih dalam katagori tidak/belum mendapat kemenangan (merugi). Agar mendapatkan kemenangan, janganlah kita merugi seperti yang diterangkan dlam surat al Asr, serta mencari jalan mendekatkan diri kepada Allah (cari orang yang bisa mengajar mendekatkan diri dan telah dekat kepada Allah, bila tidak tahu, lakukan sholat istikhoroh mohon Allah memberi petunjuk, perbanyak ibadah dan dzikir, perbaiki akhlak seperti dicontohkan Rasulullah SAW sampai turun petunjuk dalam mimpi yang benar, serta dipertemukan dengan orang itu). Sebagai tanda kita dekat, Allah memanggil.”Hai nafsu yang tenang, mendekatlah padaku dengan ridlo dan Akupun ridlo, masuklah dalam jamaah hamba hambaKu dan masuklah dalam surgaKu “. Masuk dalam jamaah hamba hamba Allah. berarti, kita bertemu/berhimpun/bermesraan dengan hamba hamba yang diridloiNya, yaitu para suhada, malaikat, waliyullah dan nabiyullah dalam ghaib ( mimpi yang benar ). Mari kita songsong kemenangan, kita selamatkan diri kita (kemudian), keluarga kita, dan saudara saudara kita (muslimin dan mukminin) dari naar dan akibatnya. Inilah jalan yang lurus, jalan para muttaqin (siroth tholmustaqim, inilah jalan rahmatan lil alamin, inilah penanganan bencana yang permanen.
Bila ada kebaikan dalam tulisan ini, adalah atas bimbingan Allah dan bila ada kekurangan dan kesaalahan, itu kelemahan pribadi saya, mohon dimaafkan dan diperbaiki, sami’na wa atho’na.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar